penyebab keputihan pada wanita

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan
2.1.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.  Penginderaan terhadap objek terjadi melalui pancaindra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri.  Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. (Notoatmodjo, 2003)
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. (Notoatmodjo, 2003)
2.1.2 Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang cukup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatyaitu :
1.      Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari yaitu menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya.
2.      Memahami (Comprehention)
Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dimana dapat menginterprestasikan secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi terus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap suatu objek yang dipelajari.
3.        Aplikasi (Application)
Aplikasi artinya sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau pengguanaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4.      Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5.      Sintesis (Syntesis)
Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru dari formulasi yang ada.
6.      Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada (Dewi M, 2010).
2.1.3 Cara MemperolehPengetahuan
Cara memperoleh pengetahuan yang dikutip dari Notoatmodjo, 2003 adalah sebagai berikut :
1.        Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan
a.       Cara coba salah (Trial and Error)
Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan,bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba. Kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.
b.      Cara kekuasaan atau otoritas
Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimmpin, pimpinan masyarakat baik formal atau informal, ahli agama, pemegang pemerintah, dan berbagai prinsip orang lain yang menerima mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris maupun penalaran sendiri.
c.       Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh  pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi masa lalu.
2.        Cara modern untuk memperoleh pengetahuan
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular atau disebut metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626), kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Daven. Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan penelitian ilmiah (Dewi M, 2010).
2.1.4 Faktor-faktor yang MempengaruhiPengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhipengetahuanseseorangada 2 macamyaitu :



1.      Faktor internal
a.       Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut YB Mantra yang di kutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan (Nursalam,2003) pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.
b.      Pekerjaan
Menurut Thomas yang dikutip oleh (Nursalam,2003), pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan. Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga.

c.       Umur
Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003), usia adalah umur individu  yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Sedanakan menurut Huclok (1998) semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan kematagan jiwa.
2.      Faktor eksternal
a.       Faktor lingkungan
Menurut Ann. Mariner yang dikutip dari Nursalam, lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
b.      Sosial budaya
System sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi (Dewi M,   2010).
2.1.5        Kriteria Tingkat Pengetahuan
Menurut Arikunto (2006) pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :
1.      Baik : Hasil presentase 76% - 100%
2.      Cukup : Hasil presentase 56% - 75%
3.      Kurang : Hasil presentase >56%

2. 2 Konsep Remaja
2.2.1    Definisi Remaja
Remaja merupakan penggunaan istilah untuk menyebutkan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa dewasa, ada yang member istilah  puberty (Inggris),  pubertiet  (Belanda),  pubertas  (Latin) yang berarti kedewasaan yang dilandasi oleh sifat dan tanda-tanda kedewasaan. Adapula yang menggunakan istilah adulescentio (Latin) yaitu masa muda. Istilah kata pubescente yang berasal dari kata pubis yang dimaksud pubishair/ rambut di sekitar kemaluan dengan tumbuhnya rambut tersebut merupakan tanda masa kanak-kanak sudah berakhir dan menuju kematangan/kedewasaan seksual (Rumini&Sundari, 2004).
Menurut WHO,masa remaja adalah masa peliharaan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa .di mana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang peasat termasuk fungsi reproduksi sehinggga mempengaruhi terjadinya perubahan-perubahan perkembangan,baik fisik,mental,maupun peran sosial
 ( surjadi,dkk,2002:35)
Pieget ( 1991) menyatakan bahwa secara psikologis remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi kedalam masyarakat dewasa,suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat yang lebih tua melainkan merasa sama atau paling tidak sejajar ( Ali,2005:9)

2.2.2    Batasan Usia Remaja
Batasan usia remaja berbeda beda sesuai dengan sosial budaya setempat. ditinjau dari bidanga kesehatan WHO, masalah yang dirasakan paling mendesak berkaitan dengan kesehatan remaja adalah kehamilan dini. berangkat dari masalah pokok ini, WHO menetaokan batas usia 10-20 tahun sebagi batasan usia remaja (surjadi, dkk 2002: 1).
Dengan demikian dari segi program pelayanan dewfinisi remaj yang digunakan oleh Departemen kesahatan adalah mereka yang berusia 10-19 tahun dan belum kawin. sementara itu, menurut BKKBN ( Drektorat Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi ) batasan usia remaja adalah 10-20 Tahun (BKKBN, 2006).
2.2.3  Karakteristik Remaja Berdasarkan Umur
1.    Masa remaja awal (10-12 tahun).
a.         Lebih dekat dengan teman sebaya.
b.        Ingin bebas.
c.         Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya.
d.        Mulai berfikir abstrak.
2.         Masa remaja petengahan (13-15 tahun)
a.         Mencari identitas diri.
b.        Timbul keinginan uttuk berkencan.
c.         Mempunyai rasa cinta yang dalam.
d.        Mengembangkan kemampuan berfikir abstrak.
e.         Berhayal tentang aktifitas sex.

3.         Remaja Akhir (17-21 tahun)
a.         Pengungkapan kebesan diri
b.        Lebih selektif dalam mencari teman sebaya
c.         Mempunyai citra tubuh terhadap dirinya sendiri
d.        Dapat mewujudkan rasa cinta
2.2.4 Kriteria Remaja
Wito (1974) dalam Sarlito (2002) membedakan remaja dalam tiga criteria yaitu remaja berdasarkan aspek biologis, psikologis dan social ekonomi. Hal ini berarti bahwa remaja berkembang dari saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat mencapai kematangan seksual,  juga mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa, serta terjadi peralihan dari ketergantungan social ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif mandiri.
Sementara itu menurut Sarlito (2002), remaja dapat dibedakan menjadi 3 yaitu remaja awal (early adolescence), remaja madya (middle adolescence) dan remaja akhir (late adolescence). Masa remaja awal (early adolescence) yang sering disebut masa puber/pubertas. Pubertas berasal dari bahasa Latin yang artinya mendapat pabes/rambut sekitar kemaluan, yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang menampilkan perkembangan seksual (RuminidanSundari, 2004).
Masa remaja madya (middle adolescence), ditandai dengan remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Remaja senang kalau banyak teman yang menyukainya. Ada kecenderungan narcistic yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu ia berada dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana, peka/tidak peduli, ramai-ramai/sendiri, optimis/pesimis, idealis/materialis, dan sebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri dari oedipoescomplex yaitu, perasaan cinta terhadap ibu sendiri pada masa kanak-kanak dengan mempererat hubungan dengan kawan-kawan dan lain jenis (Sarlito, 2002).
Masa remaja akhir (late adolescence) merupakan masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan minat si remaja tersebut yang semakin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek, egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam pengalaman-pengalaman baru. Terbentuklah identitas seksual yang tidak berubah, egosentrisme / terlalu memusatkan perhatian pada dirinya sendiri dan mulai tumbuhnya dinding yang memisahkan diri pribadi dan masyarakat umum dalam masa remaja akhir akan mengalami masa kritis identitas. Selama perkembangan mengalami kegoncangan karena perubahan dalam dirinya maupun dari luar dirinya, yaitu sikap orang tua, guru, cara mengajar dan masih banyak lagi serta melepaskan diri dari orang tua dan bergabung dengan teman sebayanya. Apa yang dianut/dipatuhi menjadi goyah karena terpengaruh dengan teori-teori yang baru (Rumini&Sundari, 2004).

2.3 Konsep Keputihan
2.3.1 PengertianKeputihan
Keputihan dikalangan medis dikenal dengan istilah leukore atau fluor albus, yaitu keluarnya cairan dari vagina (Ababa, 2003). Leukorea adalah semua pengeluaran cairan dari alat genetalia yang bukan darah tetapi merupakan manifestasi klinik berbagai infeksi, keganasan atau tumor jinak organ reproduksi. Pengertian lebih khusus keputihan merupakan infeksi jamur kandida pada genetalia wanita dan disebabkan oleh organism seperti ragi yaitu candida albicans (Manuaba, 2001).
Klasifikasi keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1.      Keputihan normal (fisiologis)
Keputihan normal dapat terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi, pada sekitar fase sekresi antara hari ke 10-16 saat menstruasi, juga terjadi melalui rangsangan seksual.
2.      Keputihan abnormal (patologis)
Keputihan abnormal dapat terjadi pada semua alat genitalia (infeksi bibir kemaluan, liang senggama, mulut rahim, rahim dan jaringan penyangga, dan pada infeksi penyakit hubungan seksual) (Manuaba, 2001).
2.3.2 Gejala Keputihan
Keputihan bukan merupakan penyakit melainkan suatu gejala. Gejala keputihan tersebut dapat disebabkan oleh factor fisiologis maupun factor patologis (Dalimartha, 2009):
1.       Gejala keputihan karena factor fisiologis antara lain :
a.              Cairan dari vagina berwarna kuning
b.             Tidak berwarna, tidak berbau, tidak gatal
c.              Jumlah cairan bisa sedikit, bisa cukup banyak

2.       Gejala keputihan karena factor patologis antara lain :
a.              Cairan dari vagina keruh dan kental
b.             Warna kekuningan, keabu-abuan, atau kehijauan
c.              Berbau busuk, amis, dan terasa gatal
d.             Jumlah cairan banyak
2.3.3        Penyebab Keputihan
Keputihan bukan merupakan penyakit tetapi hanya suatu gejala penyakit, sehingga penyebab yang pasti perlu ditetapkan. Oleh karena itu untuk mengetahui adanya suatu penyakit perlu dilakukan berbagai pemeriksaan cairan yang keluar dari alat genitalia tersebut. Pemeriksaan terhadap keputihan meliputi pewarnaan gram (untuk infeksi jamur), preparat basah (infeksi trikomonas), preparat KOH (infeksi jamur), kultur atau pembiakan (menentukan jenis bakteri penyebab), dan pap smear (untuk menentukan adanya sel ganas) (Manuaba, 2001). Menurut Ababa (2003), penyebab paling sering dari keputihan tidak normal adalah infeksi. Organ genitalia pada perempuan yang dapat terkena infeksi adalah vulva, vagina, leher rahim, dan rongga rahim. Infeksi ini dapat disebabkan oleh:
1.    Bakteri (kuman)
a.    Gonococcus
Bakteri ini menyebabkan penyakit akibat hubungan seksual, yang paling sering ditemukan yaitu gonore. Pada laki-laki penyakit ini menyebabkan kencing nanah, sedangkan pada perempuan menyebabkan keputihan.


b.    Chlamydia trachomatis
Keputihan yang ditimbulkan oleh bakteri ini tidak begitu banyak dan lebih encer bila dibandingkan dengan penyakit gonore.
c.    Gardnerella vaginalis
Keputihan yang timbul oleh bakteri ini berwarna putih keruh keabu-abuan, agak lengket dan berbau amis seperti ikan, disertai rasa gatal dan panas pada vagina.
d.   Jamur Candida
Candida merupakan penghuni normal rongga mulut, usus besar, dan vagina. Bila jamur candida di vagina terdapat dalam jumlah banyak dapat menyebabkan keputihan yang dinamakan kandidosis vaginalis. Gejala yang timbul sangat bervariasi, tergantung dari berat ringannya infeksi. Cairan yang keluar biasanya kental, berwarna putih susu, dan bergumpal seperti kepala susu atau susu pecah, disertai rasa gatal yang hebat, tidak berbau dan berbau asam. Daerah vulva (bibir genitalia) dan vagina meradang disertai maserasi, fisura, dan kadang-kadang disertai papulopustular.
Keputihan akibat Candida terjadi sewaktu hamil maka bayi yang dilahirkan melalui saluran vagina pun akan tertular. Penularan terjadi karena jamur tersebut akan tertelan dan masuk kedalam usus. Dalam rongga mulut, jamur tersebut dapat menyebabkan sariawan yang serius jika tidak diberi pengobatan. Pada suatu saat jamur yang tertelan tadi akan menyebar ke organ lain, termasuk ke alat kelamin dan menimbulkan keputihan pada bayi perempuan.

e.    Parasit
Parasit ini menimbulkan penyakit yang dinamakan trikomoniasis. Infeksi akut akibat parasit ini menyebabkan keputihan yang ditandai oleh banyaknya keluar cairan yang encer, berwarna kuning kehijauan, berbuih menyerupai air sabun, dan baunya tidak enak. Meskipun dibilas dengan air, cairan ini tetap keluar. Keputihan akibat parasit ini tidak begitu gatal, namun vagina tampak merah, nyeri bila ditekan, dan pedih bila kencing. Kadang–kadang terlihat bintik–bintik perdarahan seperti buah strawberry. Bila keputihan sangat banyak, dapat timbul iritasi di lipat paha dan sekitar bibir genitalia. Pada infeksi yang telah menjadi kronis, cairan yang keluar biasanya telah berkurang dan warnanya menjadi abu–abu atau hijau muda sampai kuning. Parasit lain yang juga menyebabkan keputihan adalah cacing kremi. Cacing ini biasanya menyerang anak perempuan umur 2–8 tahun. Infeksi terjadi akibat sering bermain di tanah, atau penjalaran cacing dari lubang dubur ke alat genital. Keputihan akibat cacing kremi dasertai rasa gatal, sehingga anak sering menggaruk genitalianya sampai menimbulkan luka.
f.     Virus
Keputihan akibat infeksi virus sering disebabkan oleh Virus, Herpes, Simplex (VHS) tipe 2 dan Human Papilloma Virus (HPV). Infeksi HPV telah terbukti dapat meningkatkan timbulnya kanker serviks, penis, dan vulva. Sedangkan virus herpes simpleks tipe 2 dapat menjadi faktor pendamping. Keluhan yang timbul pada infeksi VHS tipe 2 berupa rasa terbakar, nyeri, atau rasa kesemutan pada tempat masuknya virus tersebut. Pada pemeriksaan tampak gelembung–gelembung kecil berisi vesikel (cairan), berkelompok, dengan dasar kemerahan yang cepat pecah dan membentuk tukak yang basah. Kelenjar limfe setempat teraba membesar dan nyeri. Pada perempuan, penyakit ini dapat disertai keluhan nyeri sewaktu kencing, keputihan, dan radang di mulut rahim. Pencetus berulangnya penyakit ini adalah stres, aktivitas sek, sengatan matahari, beberapa jenis makanan, dan kelelahan. Penyebab lain keputihan selain infeksi (Katharini, 2009) antara lain :
a.    Benda asing dalam vagina
Benda asing di vagina akan merangsang produksi cairan yang berlebihan. Pada anak–anak, benda asing dalam vagina berupa biji–bijian atau kotoran yang berasal dari tanah. Pada perempuan dewasa benda asing dapat berupa tampon, kondom yang tertinggal didalam akibat lepas saat melakukan senggama,cincin pesarium yang dipasang pada penderita hernia organ kandungan (prolaps uteri), atau adanya IUD pada perempuan yang ber-KB spiral. Cairan yang keluar mula–mula jernih dan tidak berbau. Tetapi jika terjadi luka dan infeksi dengan jasad renik normal yang biasanya hidup di vagina, keputihan menjadi keruh dan berbau, tergantung penyebab infeksinya.
b.    Penyakit organ kandungan
Keputihan juga dapat timbul jika ada penyakit di organ kandungan, misalnya peradangan, tumor ataupun kanker. Tumor, misalnya papiloma, sering menyebabkan keluarnya cairan encer, jernih, dan tidak berbau. Pada kanker rahim atau kanker serviks (leher rahim), cairan yang keluar bisa banyak disertai bau busuk dan kadang disertai darah.
c.    Penyakit menahun atau kelelahan kronis
Kelelahan, anemia (kurang darah), sakit yang telah berlangsung lama, perasaan cemas, kurang gizi, usia lanjut,terlalu lama berdiri di lingkungan yang panas, peranakan turun (prolaps uteri), dan dorongan seks tidak terpuaskan dapat juga menimbulkan keputihan. Keputiohan juga berhubungan dengan keadaan lain seperti penyakit kencing manis (diabetes mellitus), kehamilan, memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen–progesteron seperti pil KB atau memakai obat steroid jangka panjang.
d.   Gangguan keseimbangan hormon
Hormon estrogen diperlukan untuk menjaga keasaman vagina, kehidupan Lactobacilli doderleins, dan proliferasi (ketebalan) sel epitel skuamosa vagina sehingga membran mukosa vagina membentuk barier terhadap invasi bakteri. Dengan demikian tidak mudah terkena infeksi. Hal–hal diatas dapat terjadi karena dalam sel epitel vagina yang menebal banyak mengandung glikogen. Lactobacilli doderlein yang dalam keadaan normal hidup di vagina, akan memanfaatkan glikogen tadi selama pertumbuhannya dan hasil metabolismenya akan menghasilkan asam laktat. Timbulnya suasana asam laktat akan menyuburkan pertumbuhan Lactobacilli dan Corynebacteria acidogenic, tetapi mencegah pertumbuhan bakteri lainnya. Proses diatas akan mempertahankan pH vagina yang dalam keadaan normal memang bersifat asam, yaitu sekitar 3,5–4,5.
Keluarnya mucus servix (lendir leher rahim) sehingga vagina tidak terasa kering juga dipengaruhi oleh stimulasi estrogen. Hormon estrogen yang dihasilkan oleh indung telur akan berkurang pada perempuan menjelang dan sesudah menopouse (tidak haid). Akibatnya dinding vagina menjadi kering, produksi glikogen menurun dan Lactobacilli menghilang. Keadaan tersebut menyebabkan menghilangnya suasana asam sehingga vagina dan uretra mudah terinfeksi dan sering timbul gatal. Akibat rasa gatal di vagina, maka garukan yang sering dilakukan menyebabkan terjadinya luka–luka yang mudah terinfeksi dan menyebabkan keputihan. Kekurangan atau hilangnya estrogen juga dapat diakibatkan dibuangnya kedua ovarium (indung telur) akibat kista atau kanker, atau karena radiasi (penyinaran) indung telur yang terserang kanker. Pada masa pubertas, remaja putri masih mengalami ketidakseimbangan hormonal. Akibatnya mereka juga sering mengeluh keputihan selama beberapa tahun sebelum dan sesudah menarche (haid pertama). Fistel di vagina.
Terbentuknya fistel (saluran patologis) yang menghubungkan vagina dengan kandung kemih atau usus, bisa terjadi akibat cacat bawaan, cedera persalinan, kanker, atau akibat penyinaran pada pengobatan kanker serviks. Kelainan ini akan menyebabkan timbulnya cairan di vagina yang bercampur feses atau air kemih. Biasanya mudah dikenali karena bau dan warnanya.
2.3.4        Menangani Keputihan
1.        Untuk lender normal tidak perlu di obati. Yang penting, jaga kebersihan dan cegah kelembapan yang berlebihan pada organ kelamin tersebut. Terutama, jika sedang terjadi peningkatan jumlah lender normal.
2.        Gunakan antiseptic yang sesuai atau dengan petunjuk dokter untuk membersihkan vagina dari lender keputihan yang berlebihan.
3.        Lakukan perawatan dan pemeriksaan kesehatan organ inti manda secara rutin enam bulan sekali pada wanita yang pernah melakukan hubungan seksual.
4.        Lakukan pemeriksaan deteksi dini kemungkin adanya kanker mulut rahim dengan tes usap atau pap smear setahun sekali.
5.        Perhatikan kesehatan lingkungan, jamur, bakteri dan parasit memicu reaksi timbulnya keputihan. Resiko ini dapat dikurangi dengan memperhatikan kebersihan lingkungan anda.
6.        Perhatikan kualitas air untuk membasuh organ genetal anda
7.        Basuh atau bersihkan secara benar setelah anda buang air besar atau buang air kecil, yaitu dari arah depan kebelakang.

2.4. Kerangka Konsep
            Kerangka konseptual adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel (baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti).


Komentar

  1. by: OBAT KEPUTIHAN
    Terima kasih untuk berbagi informasi dengan kami , Setelah membaca artikel Anda saya menjadi sangat tertarik dengan blog yang Anda kelola

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih banyak semoga brguna bagi orang banyak

      Hapus
  2. Thank you for the information gan, may be useful for all of us.
    Greetings from us:
    Links We wish Beneficial For Information About Health.

    Obat Herbal Gagal Ginjal Kronik
    Cara Mengobati Kanker Payudara Secara Alami dan Aman
    Obat Herbal Kanker Darah
    Cara Mengobati Penyakit Tbc
    Obat Herbal Glaukoma Terampuh

    We Wait Further Information gan ....

    BalasHapus
  3. Thanks for the information. I'm glad to be able to read your article.
    Agen-Resmi-Jelly-Gamat-QnC-Indragiri

    BalasHapus
  4. Good afternoon !! This article you share is interesting but there is still something to be improved a little. Success always gan !!
    Obat Tuberkulosis Herbal
    Obat Batu Empedu Terbaik Ampuh Tanpa Operasi
    Obat Asam Lambung Terbaik
    Obat Hepatitis B Herbal Terbaik

    BalasHapus
  5. The information you share is very useful for us, Many lessons and lessons we can take from this article, success continues!
    Obat Gagal Ginjal Kronis Herbal Terbaik Tanpa Cuci Darah
    Obat Penghilang Eksim Kering
    Cara Menghancukan Batu Empedu Tanpa Operasi

    BalasHapus
  6. Askepnya sangat lengkap, bisa kami jadikan referesni kami guna menyajikan artikel kesehatan yang kredibel senang berkunjung dan menyimak halaman anda,
    Pencegahan Kanker Serviks
    Bahaya Keputihan

    BalasHapus
  7. thanks, your website is the best website I visited

    https://obatasamuratagaricpro.com/obat-gagal-ginjal-tanpa-cuci-darah/

    BalasHapus
  8. Thanks very much its very useful information

    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-stroke-paling-fenomenal/
    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-gagal-ginjal-tanpa-cuci-darah/
    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-hepatitis-akut/
    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-kanker-prostat-yang-ampuh/
    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-jantung-koroner-ampuh/

    BalasHapus
  9. everything will work as it should, keep up the spirit

    BalasHapus
  10. Thank you for our good cooperation, hopefully it can be even better.
    Bahaya Kista Ginjal

    BalasHapus
  11. I really like the articles you make. always success

    Oplosan Essen Galatama Ikan Mas

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

kesimpulan

sectio caesarea

konsep hipertensi