abstrak tuna grahita
ABSTRAK
Destria K, Wahyu. 2014. Gambaran
Tingkat Harga Diri Orang Tua yang Memiliki Anak dengan Tuna Grahita Di Sekolah
Dasar Luar Biasa Negeri 5 Badean Bondowoso
Masyarakat sering
memberikan sebutan lain bagi anak tuna grahita. Diantara yaitu cacat
mental, mental subnormal,
bodoh, idiot, tolol, terbelakang
mental dan masih banyak sebutan lainnya. Keterbelakangan mental
atau tuna grahita merupakan
bagian dari penyandang cacat
yaitu penyandang cacat mental, banyak dari anak maupun orang tua merasa malu
untuk bersosialisasi dengan lingkungan luar.
Tujuan dari penelitian adalah menggambarkan
tingkat harga diri orang tua yang memiliki anak tuna grahita. Jenis penelitian
ini adalah deskriptif dengan variabel tingkat harga diri orang tua. Populasi
dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak tuna grahita di
sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Badean 5 Bondowoso. Sampling yang digunakan adalah total sampling dengan sample sebanyak
36 orang.
Hasil penelitian yang didapatkan dari tingkat
harga diri orang tua yang memiliki anak tuna grahita di Sekolah Dasar
Luar Biasa Negeri Badean 5 Bondowoso dengan harga diri rendah sebanyak 19
responden (53%), sebagian lagi dengan harga diri sedang 17 responden (47%), dan
tidak ada responden dengan harga diri tinggi.
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar orang tua yang memiliki anak tuna grahita mengalami tingkat
harga diri rendah. Sehingga perlukan bimbingan konseling terhadap orang tua
yang memiliki anak tuna grahita dan mengadakan pendidikan khusus untuk anak
tuna grahita.
Kata kunci : Studi pendahuluan , Orang Tua, Tuna Grahita.
Komentar
Posting Komentar