kti gerontik
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa adalah
tingginya angka harapan hidup penduduknya. Demikian juga Indonesia sebagai
suatu negara berkembang, dengan perkembangannya yang cukup baik, makin tinggi
usia harapan hidup pada waktu lahir orang Indonesia akan mencapai 70 tahun atau
lebih pada tahun 2015-2020. Usia harapan hidup untuk pria 76 tahun dan wanita
82 tahun (WHO, 1995:15). Berdasarkan sensus penduduk 2000 umur harapan
hidup
penduduk Indonesia mencapai 67,97 tahun. Sedangkan menurut Susenas tahun 2006 umur harapan hidup di Propinsi Jawa
Timur adalah 68,25 tahun dan di Kabupaten Bondowoso adalah 61,89 tahun
(Anonymous, 2012).
Meningkatnya usia harapan hidup bagi masyarakat mempunyai beberapa
konsekuensi yaitu antara lain akan timbulnya berbagai masalah kesehatan.
Khususnya bagi masyarakat yang berusia lanjut mengalami berbagai masalah
kesehatan. Masyarakat lansia sekarang banyak yang terkena penyakit. Karena
kurangnya pengetahuan tentang yang terjadi di usia tua. Penduduk lanjut usia
(lansia) merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarakat yang
semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup.
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) ada empat tahap usia pertengahan
antara 45-59 tahun,lanjut usia antara 60-74 tahun, lanjut usia tua antara 75-90
tahun, usia sangat tua diatas 90 tahun.
Dari data sensus
penduduk jumlah populasi lanjut usia 60 tahun keatas di dunia terus bertambah,
pada tahun 1950 sebanyak 13 juta (4% dari total populasi), tahun 2000 sebanyak
16 juta (7,2% dari total populasi) dan terus bertambah berkisar 8 juta setiap
tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 menjadi 41, 5 juta (13,6% daritotal
populasi) dan pada tahun 2050 sebanyak 79,6 juta (23,7% dari total populasi)
(U.S Census Bureau, 2002).
Secara demografi berdasarkan data sensus penduduk tahun
2004, Indonesia memasuki era penduduk
berstruktur tua dimana proporsi lanjut usia mencapai 16,52 juta jiwa atau
(8,24%) dari total jumlah penduduk. Pada tahun 2008 jumlah lanjut usia sudah
berkisar 19,50 juta jiwa atau (8,55%) dan meningkat menjadi
24 juta jiwa atau (9,77%) dari total penduduk pada tahun 2010 (Badan
Pusat Statistik, 2008).
Hasil riset kesehatan dasar tahun 2007 menunjukkan pola penyakit pada lansia yang terbanyak
adalah gangguan sendi kemudian diikuti oleh hipertensi, katarak, stroke,
gangguan mental emosional, penyakit jantung dan diabetes mellitus.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang kami lakukan pada
tanggal 02 januari 2013 di RT 13/RW 03 kepada masyarakat desa usia 40-65 tahun
di Desa Patemon Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso dari 10 orang 7
diantara nya tidak mengerti tentang menua, teori tentang menua, perubahan yang
terjadi di usia dan masalah yang terjadi di usia tua.
Tingginya masalah
kesehatan yang terjadi pada masyarakat usia lanjut berawal dari
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang proses menua. Sehingga masih banyak
masyarakat yang kurang memahami masalah masalah yang akan timbul di usia yang
akan datang. Keberadaan lansia yang semakin meningkat akan menimbulkan berbagai
macam masalah. Masalah yang muncul seperti masalah fisik, psikologis, dan
sosial akibat proses degeneratif yang muncul dengan seiring bertambahnya usia, sehingga
akan menjadi tantangan bagi lansia dan lingkunganya. Semua orang akan mengalami
masa tua atau lanjut usia yang secara alami tidak dapat dihindarkan. Proses
menua merupakan suatu proses yang terus-menerus dimulai sejak manusia itu
lahir. Manusia secara perlahan-lahan dapat mengalami penurunan kemampuan
jaringan untuk dapat mempertahankan struktur dan fungsi normalnya. Proses menua
dipengaruhi berbagai macam faktor, salah satunya mempertahankan semangat hidup
lansia itu sendiri. Manusia pasti akan menjadi tua yang sehat (Darmojo, dkk,
2006).
Karakteristik lanjut usia didasari oleh 2 hal yaitu adanya
proses penuaan dan adanya proses penyakit. Proses penuaan akan berpengaruh
terhadap sistem imun dan juga akan berimplikasi klinis, sedangkan akibat dari
proses penyakit yang tidak spesifik akan berimbas padapemberian obat yang
begitu komplek. Kedua proses di atas tentu saja lanjut usia akan mengalami
gangguan baik itu dari segi fisik ataupun kognitifnya yang berakibat pada
ketidakmampuan lanjut usia untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri karena
adanya keterbatasan dan akhirnya sampailah kepada kematian (Pramantara, 2008).
Proses menua akan menimbulkan perubahan-perubahan fisik,
psikologi dan sosial yang terjadi secara bertahap, oleh karena itu kesehatan
lanjut usia perlu mendapat perhatian keluarga, pemerintah dan tenaga kesehatan
untuk mengurangi masalah-masalah yang mungkin timbul. Manifestasi klinis
penyakit pada lanjut usia dikelompokkan sebagai berikut : nyeri kepala, nyeri
dada, nyeri pinggang, tungkai, dan lutut, demam, hipotermi, anoreksia, sesak
nafas, kelelahan umum, edema, diare, konstipasi, gangguan kemih, gangguan mata,
gangguan telinga, hipertensidan lain-lain. Di dapatkan dari data Dinas Kesehatan 2012 bahwa posyandu
lansia di Desa
Patemon Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso tidak berjalan
dengan baik, kurang adanya dukungan dari masyarakat, sehingga peneliti
melakukan penelitian di Desa Patemon
Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso untuk menambah
pengetahuan masyarakat tentang menua dan lanjut usia di Desa Patemon Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di atas,
maka perlunya peran serta masyarakat serta tenaga kesehatan khususnya tenaga
keperawatan dalam membantu untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dengan adanya penyuluhan tentang menua, penyebab menua, perubahan yang terjadi pada lansia dan penyakit
yang terjadi di usia lanjut.
Hal inilah
yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian mengenai pengetahuan
masyarakat tentang menua di RT 13/RW 03 Desa Patemon Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso.
1.1
Rumusan masalah
1.2.1 Pertanyaan Masalah
Bagaimana Gambaran
Studi Pengetahuan Masyarakat Tentang Menua di RT 13/RW 03 Desa Patemon Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso ?
1.2
Tujuan penelitian
1.3.1.
Tujuan Umum
Mengetahui
Gambaran Studi Pengetahuan
Masyarakat tentang menua
1.3.2.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui studi pengetahuan masyarakat
tentang pengertian menua yang ada di RT 13/RW 03 Desa Patemon Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso.
2. Mengetahui studi pengetahuan masyarakat tentang perubahan-perubahan
yang terjadi di usia tua di RT 13/RW 03 Desa Patemon Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso.
3. Mengetahui studi pengetahuan masyarakat tentang masalah-masalah yang terjadi di usia
tua di RT 13/RW 03 Desa Patemon Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso.
1.3
Manfaat penelitian
1.4.1 Bagi
responden
Diharapkan dapat
menambah wawasan dan
informasi bagi masyarakat tentang Menua.
1.4.2
Bagi institusi kesehatan / rumah sakit
Memberikan wawasan atau
masukan tentang Gambaran Studi
Pengetahuan Masyarakat tentang Menua.
1.4.3
Bagi institusi pendidikan
Sebagai informasi dan menambah pendidikan Tentang menua dan menambah pengetahuan dalam membuat asuhan
keperawatan gerontik.
1.4.4
Bagi penulis selanjutnya
Sebagai sumber
data bagi penulis dan pendidikan
untuk melakukan penelitian selanjutnya
Komentar
Posting Komentar