metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui tingkat stress
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1
Desain
Penelitian
Rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting
dalam penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dpat mempengaruhi
akurasi suatu hasil. Istilah rancangan penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam
mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan
data dan kedua rancangan penelitian digunakan untuk mendefinisikan
struktur penelitian yang akan digunakan.
Desain penelitian yang dipakai adalah penelitian
korelasional. Jenis rancangan ini mengkaji hubungan antara
variabel.
Penelitian korelasi ini bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar variable. Dalam rancangan penelitian ini
peneliti melibatkan minimal dua variable (Hidayat,
2007)
Peneliti dapat
mencari, menjelaskan suatu hubungan dengan prevalensi, distribusi, dan hubungan
antar variabel dalam suatu populasi. Pada survei, tidak ada intervensi. Survei
mengumpulkan intervensi dari tindakan seseorang, pengetahuan, kemauan,
pendapat, perilaku, dan nilai (Nursalam,
2008).
3.2
Kerangka
Kerja
Kerangka kerja dari penelitian ini tersusun seperti skema
pada gambar 3.1 berikut ini :
POPULASI
Semua Perawat yang bekerja di Instalasi
Gawat Darurat (IGD)
Rumah Sakit Umum dr.H.Koesnadi Bondowoso
|
SAMPEL
Semua Perawat instalasi
Gawat Darurat (IGD)
Rumah Sakit Umum dr.H.Koesnadi Bondowoso
|
SAMPLING
Tehnik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan Total sampling
|
PENGUMPULAN
DATA
|
Variabel
Motivasi Kerja
|
Variabel
Tingkat stres
|
Kuesioner
|
Kuesioner
|
PENGOLAHAN
Menggunakan Spearman Rho
|
HASIL
|
PEMBAHASAN
|
KESIMPULAN
|
Gambar 3.1 Kerangka
Kerja Hubungan Tingkat Stres dengan Motivasi Kerja Perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah
Sakit Umum dr. H. Koesnadi Bondowoso
3.3
Identifikasi Variabel
Menurut Soeparto
(2000) yang dikutip dalam Nursalam (2011), Variabel adalah perilaku atau
karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan
lain-lain). Dalam riset, variabel dikarakteristikkan sebagai derajat, jumlah,
dan perbedaan. Variabel juga merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang
didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi
suatu penelitian.
Variabel
dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel independen dan
variabel dependen.
a.
Variabel independen (bebas)
Variabel yang nilainya menentukan
variabel lain (Nursalam, 2011). Variabel independen dalam penelitian ini adalah
Tingkat stres perawat Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Umum dr. H. Koesnadi Bondowoso.
b.
Variabel dependen (terikat)
Variabel
yang nilainya ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2011). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah Motivasi
Kerja Perawat Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum dr. H. Koesnadi Bondowoso.
3.4
Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel
secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga
memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat
terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2007).
Tabel 3.2 Definisi Operasional Hubungan Tingkat Stres
dengan Motivasi Kerja Perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Umum
Dr.H.Koesnadi Bondowoso
NO.
|
VARIABEL
PENELITIAN
|
DEFINISI
OPERASIONAL
|
PARAMETER
|
ALAT
UKUR
|
SKALA
|
SKOR
|
1.
|
Variabel
independen :
Tingkat
Stres Perawat
|
Respon
tubuh baik secara psikologis maupun fisiologis.
|
1.
Saya
merasa bahwa diri saya menjadi marah karena hal-hal sepele.
2.
Saya
cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi.
3.
Saya merasa sulit untuk bersantai
4. Saya menemukan diri saya mudah
merasa kesal.
5.
Saya merasa telah menghabiskan banyak energi untuk
merasa cemas.
6.
Saya
menemukan diri saya menjadi tidak sabar ketika mengalami penundaan (misalnya:
kemacetan lalu lintas, menunggu sesuatu).
7.
Saya
merasa bahwa saya mudah tersinggung.
8.
Saya merasa sulit untuk beristirahat.
9.
Saya merasa bahwa saya sangat mudah marah.
10. Saya merasa sulit untuk tenang
setelah sesuatu membuat saya kesal.
11. Saya sulit untuk sabar dalam
menghadapi gangguan terhadap hal yang sedang saya lakukan.
12. Saya
sedang merasa gelisah.
13. Saya tidak dapat memaklumi hal
apapun yang menghalangi saya untuk menyelesaikan hal yang sedang saya
lakukan.
14. Saya
menemukan diri saya mudah gelisah.
|
DASS
42
|
Ordinal
|
1.
Score 0 : tidak pernah
2.
Score 1 : kadang-kadang
3.
Score 2 : lumayan sering
4.
Score 3 : sering sekali
Dengan
kriteria:
a.
Stress ringan : < 56% dari
skor total
b.
Stress sedang : 56% - 75% dari
skor total.
c.
Stress berat : > 75 % dari
skor total
(Nursalam,
2008)
|
NO.
|
VARIABEL
PENELITIAN
|
DEFINISI
OPERASIONAL
|
PARAMETER
|
ALAT
UKUR
|
SKALA
|
SKOR
|
2.
|
Variabel
dependen :
Motivasi
Kerja perawat
|
aspek
yang dapat mempengaruhi kemampuan dan kualitas kerja.
|
1.
Pengawas bertanggung jawab mengembangkan lingkungan
kerja yang kondusif
2.
Perawat menginginkan keterampilan yang dimiliki dan
kapasitas dirinya digunaan dalam melaksanakan pekerjaannya
3.
Kualitas hubungan kerja yang bersifat informal
adalah hal yang penting dalam menjalankan pekerjaan perawat
4.
Peralatan yang memadai merupakan hal yang penting
untuk menunjang pekerjaan perawat
5.
Kedekatan hubungan dengan atasan penting bagi perawat.
6.
Peningkatan gaji secara khusus, diberikan pada
perawat yang bekerja dengan baik
7.
Perawat ingin memandang dirinya sebagai pemberi
asuhan keperawatan yang berkualitas
8.
Berupaya melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan
standar asuhan keperawatan dan standar operasional prosedur
9.
Perawat ingin memberikan pelayanan yang optimal bagi
pekerjaannya
10. Pengawas
bertanggung jawab memberikan perhatian pada sarana/fasilitas fisik seperti
kamar jaga perawat, meja-kursi kerja
11. Perawat
dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah
ditetapkan
12. Pemberian
insentif yang memuaskan dapat memperbaiki kerja perawat
13. Memperlihatkan
semangat kerja yang tinggi dalam melaksanakan asuhan keperawatan
14. Perlindungan
kerja penting bagi perawat
15. Dapat
bekerja secara lebih efektif dan efisien dalam memberikan asuhan keperawatan
sesuai dengan sumber daya yang tersedia
|
Kuesioner
|
Ordinal
|
Ya(Y)=1 Tidak(T)= 0
Dengan kriteria :
1.
Motivasi kerja baik apabila skor
mencapai 76%-100%
2.
Motivasi kerja cukup apabila skor
mencapai 56%-75%
3.
Motivasi kerja kurang baik apabila skor
mencapai 40%-55%
4.
Motivasi kerja dianggap tidak baik
Apabila skor mencapai <40%
|
3.5
Sampling Desain
3.5.1
Populasi
Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya
manusia; klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. (Nursalam, 2008)
Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan
karakteristik tertentu yang akan diteliti.bukan hanya objek atau subjek yang
dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek
atau objek tersebut (A.Aziz alimul Hidayat, 2007).
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
(Suharsini, 2006). Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh tenaga perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah
sakit dr.H.Koesnadi Bondowoso sebanyak 18 orang.
3.5.2 Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti
atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (A.Aziz
alimul Hidayat, 2007).
Besar
kecilnya jumlah sampel sangat dipengaruhi oleh desain dan ketersediaan subjek dari penelitian itu
sendiri. Polit dan Huger (1993) menyatakan bahwa semakin besar jumlah sampel
yang dipergunakan semakin baik dan representatif hasil yang diperoleh. Dengan kata lain, semakin besar sampel semakin mengurangi
angka kesalahan pada penelitian ini. Pada penelitian ini sampel yang digunakan
adalah seluruh tenaga
perawat di instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum dr. H. Koesnadi Bondowoso.
3.5.3
Teknik Sampling
Sampling
adalah proses menyeleksi populasi yang dapat mewakili populasi yang ada
(Nursalam, 2008). Sampling yang digunakan oleh peneliti adalah Total
Sampling dengan teknik penentuan sample dalam kuota
menetapkan setiap stratum populasi berdasarkan tanda-tanda yang mempunyai
pengaruh besar variabel yang akan diselidiki. Total sampling
artinya suatu teknik penetapan sampel
dengan cara mengambil semua
anggota populasi menjadi sampel. Alasan mengambil total sampling karena menurut
sugiyono (2007) jumlah populasi yang kurang dari 100, seluruh populasi tersebut
harus dijadikan sampel penelitian.
3.6
Teknik Pengumpulan Data
3.6.1
Pengumpulan
Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara meminta ijin
kepada pihak kampus yang ditujukan untuk Kepala Diklat RSU Dr.H.Koesnadi Kabupaten Bondowoso, dari Kepala
Diklat diberikan surat pengantar
kepada Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Dr.H.Koesnadi Kabupaten Bondowoso untuk Pengambilan
data awal tentang jumlah tenaga perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan
melakukan studi pendahuluan. Penelitian
di Instalasi Gawat Darurat Rumah
Sakit Umum Dr.H.Koesnadi Kabupaten Bondowoso tersebut telah diberi ijin dan disepakati dilakukan pada bulan februari 2014 dengan langkah pelaksanaan sebagai
berikut :
1.
Memberikan
penjelasan tentang tujuan penelitian.
2.
Meminta
responden untuk menandatangani lembar persetujuan.
3.
Meminta
responden untuk mengisi kuesioner.
3.6.2
Instrumen
Instrumen dalam penelitian ini ada dua bentuk yaitu
berupa instrumen tentang tingkat stres dan instrumen tentang motivasi kerja
perawat.
a.
Untuk
mengukur tingkat stres perawat, peneliti menggunakan DASS 42 yang terdiri dari beberapa soal dan beberapa pernyataan
dalam bentuk kuesioner.
b.
Untuk
mengukur motivasi kerja perawat, peneliti kembali menggunakan kuesioner yang juga
terdiri dari beberapa soal dan beberapa pernyataan.
3.6.3
Tempat
dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Instalasi
Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum
Kabupaten Bondowoso pada bulan
Februari 2013.
3.7
Analisis Data
3.7.1 Pengolahan Data Tentang Tingkat
Stres
Untuk mengukur tingkat stres perawat, peneliti menggunakan kuesioner yang
terdiri dari beberapa soal dan beberapa pernyataan diantara lain sebagai
berikut :
0 : Tidak
Pernah
1 : Kadang-kadang
2 : Lumayan
Sering
3 : Sering
sekali
Jumlah
skor dari pernyataan item tersebut, Dengan kriteria:
d.
Stress ringan : < 56% dari skor total
e.
Stress sedang : 56% - 75% dari skor
total
f.
Stress berat : > 75 % dari skor total.
(Nursalam, 2008)
3.7.2 Pengolahan
Data Tentang Motivasi kerja
Untuk mengukur motivasi kerja perawat, peneliti
menggunakan kuesioner yang terdiri dari beberapa soal dan beberapa pernyataan
diantara lain sebagai berikut :
Ya (Y) : Apabila saudara setuju
Tidak (T) : Apabila saudara tidak setuju
Dua alternatif jawaban di atas menurut skala guttman masing-masing
diberi nilai : Ya (Y) = 1 sedangkan Tidak (T) = 0.
Hasil dari
pengumpulan data jawaban responden untuk
masing – masing pertanyaan akan diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria
kualitatif yang berupa
prosentase dan klasifiasi sebagai berikut :
Apabila skor mencapai 76% - 100%, maka motivasi kerja perawat dianggap Baik.
Apabila skor mencapai
56% - 75%, maka motivasi kerja perawat
dianggap cukup.
Apabila skor mencapai 40% - 55%, maka motivasi kerja perawat dianggap kurang baik.
Apabila skor mencapai <40%, maka motivasi kerja perawat dianggap tidak baik.
3.7.3 Pengolahan Data Hubungan Tingkat Stres dengan motivasi kerja perawat
Untuk menghubungkan
Tingkat Stres dengan motivasi kerja perawat dilakukan uji korelasi tata jenjang dengan menggunakan Spearman Rho dengan rumus sebagai
berikut:
Keterangan :
rhoxy : Koefiensi korelasi tata jenjang
D : Difference. sering juga digunakan B singkatan dari
beda. D adalah
beda antara jenjang setiap subjek
N : Banyaknya subjek
(Arikunto,
2006)
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan bantuan computer program SPSS versi 16.0 melalui
uji Spearman Rho kemudian dicari
koefisien korelasi dan tingkat signifikasi. Alfa ditetapkan 0,05. jika
koefesien korelasi lebih besar atau sama dengan alfa, atau tingkat signifikasi
kurang dari alfa berarti ada hubungan antara Tingkat Stres dengan motivasi kerja perawat di Instalasi
Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum dr.H.Koesnadi Bondowoso.
3.8
Etika
Penelitian
Dalam
penelitian yang akan dilakukan harus memperhatikan masalah etika antara lain
sebagai berikut (Aziz Alimul H, 2008):
3.8.1
Informed
consent
Merupakan bentuk
persetujuan antara peneliti dan responden penelitian dengan memberikan lembar
persetujuan untuk menjadi responden.
3.8.2 Anonimity (Tanpa nama)
Masalah etika
keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek
penelitian
3.8.3 Kerahasiaan
Masalah ini
merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian,
baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu
yang akan dilaporkan pada hasil riset.
3.9
Keterbatasan
Dalam
penelitian ini, ada beberapa keterbatasan atau hambatan yang ditemui oleh
peneliti yaitu antara lain:
3.9.1
Dalam penyusunan data menggunakan
kuesioner yang memungkinkan responden menjawab pertanyaan dengan jujur atau
mungkin tidak mengerti pertanyaan yang dimaksud sehingga menimbulkan persepsi
yang berbeda.
3.9.2 Dalam penelitian ini
terdapat keterbatasan waktu dan kemampuan diri dari peneliti sendiri, karena
ini adalah penelitian pertama bagi peneliti, sehingga peneliti mengalami
kesulitan dalam penyusunan penelitian yang mungkin nantinya akan mempengaruhi
penelitian itu sendiri.
Komentar
Posting Komentar