pendahuluan kti tentang kebersihan pada kelamin wanita
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Para remaja dewasa ini generasi terbesar dalam usia 10-19 tahun
dan beranjak dewasa di dunia yang sangat berbeda daripada dunia di waktu para
orang tua mereka beranjak dewasa. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa
kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas
sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia
12 pada wanita. Transisi ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya kebudayaan
lain, namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai
bertindak terlepas dari orang tua mereka (www.situs.kesrepro.info/krr/materi/remaja.htm,
2006)
Peristiwa
terpenting yang terjadi pada remaja putri adalah datang haid yang pertama kali,
biasanya umur 10-16 tahun. Saat haid yang pertama ini datang dinamakan menarche.
Di desa-desa kecil, menarche dianggap sebagai tanda kedewasaan, dan
remaja yang mengalami menarche dianggap sudah masanya melakukan tugas-tugas
sebagai seorang wanita. Sikap semacam itu hingga kini masih dipertahankan di
beberapa daerah. Oleh sebab-sebab tertentu yang dikaitkan dengan keadaan gizi
yang lebih baik, haid pertama menjadi lebih awal. Di Inggris, rata-rata haid
pertama datang pada usia 13 tahun. Dibandingkan dengan keadaan di abad yang
lalu, dimana haid pertama pada umumnya datang pada umur 15 tahun. Nampaknya
anak-anak remaja putri yang dari orang tua yang lebih berada, mengalami menarche
lebih cepat daripada mereka yang mempunyai orang tua kurang berada. Tetapi
rata-rata perbedaan itu tidak lebih dari 6 sampai 9 bulan. Anggapan remaja di
daerah tropis mengalami menarche lebih awal dari remaja daerah dingin
tidak terbukti. Kedatangan haid yang pertama lebih tergantung pada tingkat
sosial ekonomi daripada iklim tempat tinggal (Llewelln-Jones, 1997).
Haid
pertama bisa menjadi saat yang menyusahkan bagi anak perempuan, seringkali
dibarengi perasaan yang campur aduk, takut dan cemas serta membingungkan hal
ini umumnya disebabkan karena kurang atau salahnya informasi mengenai haid.
Bagi anak perempuan yang telah dipersiapkan, biasanya tidak bingung lagi
menghadapi haid pertamanya. Umumnya orang takut melihat darah, apalagi
anak-anak. Ketidaktahuannya dapat menyebabkannya secara keliru, mengaitkan haid
dengan penyakit atau luka bahkan memandangnya sebagai sesuatu yang memalukan,
karena tidak mendapatkan penjelasan yang benar. Menurut penelitian hasil dari
partisipan dari 23 negara sepertiga responden mengatakan mereka tidak
diberitahu tentang haid sebelumnya, sehingga tidak siap dan tidak tahu apa yang
harus dilakukannya. Dari survei tersebut, mereka yang tidak pernah tahu masalah
haid, para wanita itu mengatakan hal ini merupakan pengalaman yang sangat buruk
dan haid pertama membuat panik, trumatis, malu, dan takut (www.dwp.or.id,
2006)
Dalam
masyarakat kita sering menemukan berbagai pandangan, pendapat, persepsi, dan
kepercayaan tentang suatu hal yang dipercaya oleh masyarakat karena dianggap
benar, padahal belum tentu benar. Pandangan yang sering muncul dan berkembang
dalam masyarakat karena beberapa hal, yaitu penyampaian informasi yang kurang
tepat atau kurang lengkap, penyampaian informasi terlalu berlebihan sehingga
menimbulkan sikap diskriminasi dikalangan remaja atau masyarakat terhadap
berbagai masalah, salah satu diantaranya mengenai masalah menstruasi. Sangat
banyak sekali cerita yang berkembang dikalangan masyarakat sehubungan dengan
menstruasi sedangkan kebenarannya belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Salah
satu mitos yang sering terdengar diantaranya adalah bahwa remaja yang sedang
mens dianggap kotor dan sakit. Sebenarnya, menstrusi tidak membuat remaja
perempuan menjadi kotor dan sakit. Namun memang benar jika sedang haid remaja
putri harus menjaga kebersihan, seperti mengganti pembalut.
Kebiasaan
menjaga kebersihan, termasuk kebersihan organ-organ seksual atau reproduksi,
merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan. Pada saat menstruasi, pembuluh
darah dalam rahim sangat mudah terkena infeksi. Oleh karena itu kebersihan
daerah genitalia harus lebih dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan dapat
menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi. Salah satu keluhan yang dirasakan
pada saat menstruasi adalah rasa gatal yang disebabkan oleh jamur kandida yang
akan subur tumbuhnya pada saat haid.
Perawatan
kesehatan dan kebersihan adalah hal yang banyak dibicarakan dalam masyarakat.
Biasanya hal ini diajarkan oleh orangtua kita sejak kita masih kecil. Tetapi,
karena orangtua sering kali tidak merasa nyaman membicarakan masalah seksual,
biasanya masalah kesehatan dan kebersihan yang dibicarakan hanya menyangkut hal
yang umum saja, sedangkan urusan kesehatan organ seksual jarang kita dapatkan
dari mereka (Sarwono cit www.gizi.net,
2006)
Dari
hasil pra survei yang dilakukan dengan melakukan wawancara langsung kepada
remaja putri di dusun Serbajadi Kecamatan Natar Lampung Selatan didapatkan
bahwa dari 10 responden 7 orang mengatakan belum mengerti tentang bagaimana
menjaga kebersihan alat kelamin saat menstruasi seperti berapa kali harus
mengganti pembalut dalam sehari serta bagaimana cara memasang pembalut yang
benar. Adapun jumlah penduduk berdasarkan umur di dusun Serbajadi Kecamatan
Natar Lampung Selatan tahun 2005 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.1 Jumlah penduduk dusun Serbajadi Kecamatan
Natar Lampung Selatan Tahun 2005.
No
|
Umur
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
|
L
|
P
|
|||
1
|
0-4 tahun
|
134
|
294
|
428
|
2
|
5-9 tahun
|
196
|
256
|
452
|
3
|
10-14 tahun
|
115
|
123
|
238
|
4
|
15-19 tahun
|
101
|
156
|
257
|
5
|
20-24 tahun
|
391
|
487
|
878
|
6
|
25-29 tahun
|
192
|
286
|
478
|
7
|
30-34 tahun
|
387
|
389
|
776
|
8
|
35-39 tahun
|
265
|
269
|
534
|
9
|
40-44 tahun
|
292
|
295
|
587
|
10
|
45-49 tahun
|
288
|
301
|
589
|
11
|
50-54 tahun
|
197
|
199
|
396
|
12
|
55-59 tahun
|
129
|
131
|
260
|
13
|
>60 tahun
|
116
|
383
|
499
|
Sumber: Register
Pendataan Keluarga (RPK) dusun Serbajadi 2005
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah yang ada yaitu:
1.2.1
Pada hasil penelitian dari partisipasi 23 negara sepertiga
responden mengatakan mereka tidak diberitahu tentang haid sebelumnya, sehingga
tidak siap dan tidak tahu apa yang harus dilakukan
1.2.2
Salah satu keluhan yang dirasakan saat menstruasi adalah rasa
gatal yang disebabkan oleh jamur kandida yang timbul akibat kurangnya
kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi.
1.2.3
Dari hasil prasurvei yang dilakukan dengan melakukan
wawancara langsung kepada remaja putri di dusun Serbajadi Kecamatan Natar
Lampung Selatan didapatkan bahwa dari 10 responden 7 orang mengatakan belum
mengerti tentang bagaimana menjaga kebersihan saat menstruasi seperti:
berapa kali harus mengganti pembalut dan tampon dalam sehari serta bagaimana
cara memasang pembalut yang benar.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah pada karya
tulis ilmiah ini yaitu bagaimana gambaran tingkat pengetahuan remaja putri usia
10-19 tahun tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di dusun
Serbajadi Kecamatan Natar Lampung Selatan tahun 2006?
1.4 Pertanyaan
Penelitian
Adapun
pertanyaan dalam penelitian ini adalah :
1.
Bagaimanakah gambaran tingkat pendidikan remaja putri
di dusun Serbajadi Kecamatan Natar Lampung Selatan tahun 2006?
2.
Bagaimanakah gambaran tingkat pengetahuan remaja putri
tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di dusun Serbajadi
Kecamatan Natar Lampung Selatan tahun 2006?
1.5 Tujuan Penelitian
1.5.1
Tujuan umum
Untuk
mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat
kelamin pada saat menstruasi di dusun Serbajadi Kecamatan Natar Lampung Selatan
tahun 2006.
1.5.2
Tujuan
khusus
1.
Untuk dapat mengidentifikasikan tingkat pendidikan
remaja putri di dusun Serbajadi Kecamatan Natar Lampung Selatan tahun 2006.
2.
Untuk dapat mengidentifikasikan tingkat pengetahuan
remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di dusun
Serbajadi Kecamatan Natar Lampung Selatan tahun 2006.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1
Bagi remaja
putri
Untuk memberikan informasi
tentang menstruasi khususnya bagaimana menjaga kebersihan alat kelamin pada
saat menstruasi kepada remaja putri.
1.6.2
Bagi
masyarakat
Manfaat penelitian bagi masyarakat, yaitu
untuk memberikan informasi tentang bagaimana menjaga kebersihan alat kelamin
pada saat menstruasi, sehingga masyarakat khususnya orang tua yang memiliki
remaja putri bisa memberikan masukan mengenai kebersihan alat kelamin pada saat
menstruasi.
1.6.3
Bagi Pihak
Institusi Pendidikan
Sebagai sumber bacaan di perpustakaan AKBID Wira Buana Metro
1.6.4
Bagi
peneliti
Sebagai penerapan mata kuliah metodologi
penelitian dan menambah pengalaman dalam penulisan karya tulis ilmiah, serta
sebagai masukan pengetahuan tentang kebersihan alat kelamin pada saat
menstruasi.
1.6.5
Bagi
peneliti lainnya
Dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
melakukan penelitian-penelitian lebih lanjut dengan variabel yang belum
diteliti.
1.7 Ruang Lingkup Penelitian
Jenis Penelitian : deskriptif
Subjek : remaja putri dengan usia 10-19 tahun
Objek : pengetahuan
remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi
Lokasi penelitian : dusun
Serbajadi Kecamatan Natar Lampung Selatan
Waktu : Penelitian
dilaksanakan pada tanggal 22 s.d 29 Juni tahun 2006
Alasan : di
dusun Serbajadi Kecamatan Natar Lampung Selatan banyak terdapat remaja putri
yang berusia 10-19 tahun, sedangkan dari hasil pra survei didapatkan bahwa dari
10 responden 7 orang mengatakan belum mengerti tentang bagaimana menjaga
kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi seperti berapa kali harus
mengganti pembalut dalam sehari serta bagaimana cara memasang pembalut yang
benar.
Komentar
Posting Komentar